Minggu, 29 Juni 2008


SATSANG GAYATRI

“Dimana Gayathri? Gayathri ada dimana-mana”

Kemudian salah-seorang dokter mengajukan pertanyaan ini kepada Swami: “Swami, mohon jelaskanlah tentang Gayathri?”

Teman-teman, semua pernyataan-pernyataan ini merupakan statements yang ada catatan & rekamannya. Jadi, tak ada sesuatupun yang merupakan hasil karangan atau imajinasi saya belaka. Sebagai informasi, selama 27 bulan terakhir, majalah Sanathana Sarathi edisi Telugu telah mempublikasikan hal yang serupa (Mutiara Kebijaksanaa Sai ini). Disebabkan oleh karena begitu besarnya permintaan dari para bhakta berbahasa Inggris, maka sekarang saya menyampaikannya dalam Bahasa Inggris. Hal ini perlu saya sampaikan sekarang agar anda menjadi yakin terhadap keotentikan dan kredibilitas dari semua ceritera ini.

Bhagawan berkata, “Oh dokter, kau ingin tahu tentang Gayathri? Dimanakah Gayathri?”

Jikalau pertanyaan ini diajukan kepada anda atau saya, maka kita akan mengatakan, “Oh, Gayathri ada di dalam.”

“Dimana?”

“Di Prashanti Nilayam.”

“Dimana?”

“Di depan Kantor Pos.” (tertawa)

“Dimana???”

“Persisnya di depan fourth Round Building!”

“Oh, I see.” (Itu adalah tempat dimana temple Gayathri secara fisik terletak di dalam kompleks Ashram – anda tentu tahu). Kemudian Baba berkata, “No. Gayathri ada dimana-mana – di dalam dirimu, bersamamu, di atasmu, di bawahmu, di sekelilingmu – dimana-mana saja.” Marilah kita meyakinkan diri terhadap pernyataan ini. God is omnipresent (hadir dimana-mana), God is omniscient (Maha Tahu), God is omnipotent (Maha Kuasa), dan God is everywhere (ada dimana-mana). Jadi, ungkapan yang mengatakan bahwa Gayathri ada di dalam dan hanya ada di depan kantor Pos – ungkapan ini sungguh amat mengelikan sekali. Gayathri ada di dalam dirimu, bersamamu, di atasmu, dimana-mana! Itulah yang dikatakan oleh Bhagawan.

Lebih lanjut Bhagawan mulai menjelaskan tentang Gayathri Mantra. Beliau mengatakan bahwa di dalam Gayathri Mantra terdapat tiga bagian penting. Yang pertama berkaitan dengan kesehatan badan jasmani; yang kedua berhubungan dengan rentang-kehidupan atau longevity (umur-panjang); dan yang ketiga bertalian dengan spirit atau Atma. Inilah ketiga aspek yang terkandung di dalam Gayathri Mantra. Apakah cukup jelas?

Aspek pertama, yang berhubungan dengan badan jasmani, disebut sebagai Gayathri. Aspek kedua, yang berkaitan dengan rentang kehidupan atau prinsip kehidupan, disebut Savithri. Dan yang ketiga – spirit, consciousness (kesadaran), Atma, soul (jiwa) – aspek ini disebut Saraswathi. Jadi, Gayathri Mantra memiliki tiga aspek – Gayathri, Savithri dan Saraswathi, atau badan, kehidupan dan Atma (yang disebut juga dengan istilah spirit atau consciousness). Apakah cukup jelas? (Saya telah berprofesi sebagai guru selama 40 tahun, jadi kiranya tak perlu diragukan lagi keefisienan saya sebagai seorang guru, betul tidak? Saya sangat senang, kelihatannya anda bisa mengikuti semua hal yang telah ku-katakan tadi).

Gayathri Mantra masih memiliki aspek lainnya – dalam bentuk plane atau dimensi lainnya. Apakah itu?

Om Bhur Bhuvah Suvaha
Tat Savitur Varenyam
Bhargo Devasya Dheemahi
Dhiyo Yonah Prachodayat

(Anil Kumar membacakan Gayathri Mantra)

Ayolah – ulangi dong! (Semua yang hadir, semua bhakta asing (foreigners), mengucapkan Gayathri Mantra sebanyak tiga kali). Inilah Gayathri Mantra. Saya senang anda bisa mengulanginya sedemikian perfect sekali – bahkan jauh lebih bagus daripada orang India sekalipun! (tertawa) Is that OK? Yes, I am so happy. Ku anggap ini sebagai Sai miracle! Keberadaan saya di sini bukan untuk memuji ataupun mengejek anda. Faktanya adalah bahwa berkat rahmat dari Baba, anda bisa mengulangi Gayathri. Mantra ini harus diucapkan secara perfect (sempurna). Good!

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Swami mengatakan bahwa terdapat tiga aspek fundamental, yaitu: Gayathri, Savithri dan Saraswathi. Lebih lanjut, Swami menyinggung satu hal lagi: Bhur, Bhuvah, Suvaha. Ketiga-tiganya merupakan kata-kata penting yang diucapkan dalam Gayathri Mantra. Apa artinya? Bhur adalah body (badan jasmani) – yang bersifat inert (lembam). Inilah yang disebut sebagai aspek ‘materialisasi’ atau aspek Gayathri. “Om Bhur Bhuvah”. Selanjutnya adalah Bhuvah, yang berarti ‘kehidupan’, aspek Savithri atau ‘vibrasi’. Dan kata yang ketiga, Suvaha, adalah soul (jiwa), spirit, Atma, yaitu aspek Saraswathi atau ‘radiasi’. Jadi, Bhur adalah body materialisation atau Gayathri. Bhuvah adalah kehidupan, Savithri atau vibration. Suvaha adalah Saraswathi, Atma atau radiation. Dengan demikian, materialisation, vibration dan radiation berkaitan dengan Gayathri, Savithri dan Saraswathi – body, life dan Atma.

Selanjutnya tiba-tiba Swami berkata demikian, “Kain terbuat dari benang-benang. Jikalau benang ini disingkirkan, maka tidak akan ada kain, yang tersisa hanyalah kapas (cotton). Demikian halnya, bila engkau tidak memikirkan masa lalu, maka masa lalu itu tidak eksis. Jika engkau tidak memikirkan masa depan, maka tidak ada future (masa depan). Past and future adalah produk pikiranmu sendiri. Seperti halnya benang-benang pada kain itu, ketika benang-benang masa lalu dan masa depan disingkirkan; maka kain atau pikiran secara keseluruhan akan hilang!”

Dan pada kesempatan ini, Bhagawan menambahkan, “Hiduplah pada saat sekarang; pikirkanlah tentang masa sekarang. The present is Divine. Sekarang inilah kehidupan; sebab yang telah lewat sudah mati dan masa depan masih belum pasti. Dan di masa sekarang ini, perlakukanlah duty (tugas/kewajiban) sebagai Tuhan dan pekerjaan (work) sebagai bentuk pemujaan (worship). Itulah pesan yang terkandung di masa sekarang. Masa depan hanya berupa angan-angan & harapan – ia sama-sekali tidak mengandung pesan. Apakah ada jaminan bahwa kita masih tetap hidup besok? Demikian pula, masa lalu juga tidak mengandung pesan, sebab ia telah berlalu. Only the present has a message (hanya masa sekarang-lah yang ada maknanya). Apa pesan tersebut? Yaitu: Duty is God.. Work is Worship!”

Bhagawan juga menambahkan, “Ketahui dan pahamilah bahwa badan jasmani, pikiran, dan panca-inderamu bersifat negatif adanya. Yang positif adalah: Atma, Parabrahman, Consciousness (kesadaran), the soul. Segala sesuatu yang ada di dunia ini bersifat negatif.”

Terakhir Swami berkata, “’I (Aku)’, Brahman, Atma, God, Spirit, Soul, Consciousness – semua istilah ini saling bersinonim (sama artinya). Mereka mengandung pengertian yang sama, jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan..”

Tidak ada komentar:

Dewa vishnu and dewi lakshmi

Dewa vishnu and dewi lakshmi
Dewa pemelihara

Ganesha

Ganesha
Dewa keberhasilan

Deva Tri Murti

Deva Tri Murti
Deva Brahma, Visnu, Siva