Kamis, 12 Januari 2012

Secara Logika

Secara Logika Agama seharusnya tidak mengajarkan kebencian atau permusuhan dengan membagi manusia kedalam dua kubu yang berlawanan, antara orang kafir lawan orang beriman. Tetapi sebaliknya agama seharusnya mengajarkan keselarasan, cinta kasih dan persahabatan terhadap semua orang atau semua makhluk, seperti mantra Weda di bawah ini:

"Bebas dari kebencian aku bawa kepadamu, keselarasan dan kebulatan suara. Cintailah satu sama lain, seperti sapi mencintai anaknya yang baru lahir."Atharva Weda. 3.27.

"Semoga kau menghargai semua makhluk dengan mata seorang kawan. Dengan mata seorang kawan kamu menghargai satu sama lain."Yajur Weda. 36.31. 


Minggu, 08 Januari 2012

Hindu Menjawab

Oleh: Ngakan Made Madrasuta


Percakapan ini berisi jawaban singkat yang sering diajukan oleh umat non Hindu

1.Tuhan adalah Dewa?

Teman (T) : Orang Hindu menyembah banyak Dewa, ya ? Hindu Politeis.
Anak Hindu (AH) : Di dalam Weda ada kalimat terkenal yang menyatakan sbb: “Ekam Sat Vipra Bahuda Vadanti, “ artinya “ Tuhan itu satu, tetapi orang bijaksana (para maharsi) menyebutkan dengan berbagai nama. Pernyataan di dalam Weda ini sudah ada jauh sebelum lahirnya agama Kristen dan Islam.

(T) : Jadi Hindu juga menganut monoteisme?

(AH) : TIDAK!! Monoteisme adalah paham tentang satu Tuhan yang memiliki bentuk dan sifat seperti manusia, antara lain cemburu, benci, marah dan dendam dan bermukim jauh di sorga atau di langit ketujuh. Sedangkan Tuhan di dalam pengertian Hindu, ada di mana-mana, di dalam dan diluar ciptaan. Wyapi wyapaka.

(T) : Jadi Tuhan ada di dalam bumi, di dalam pohon-pohon, dan manusia? Bagaimana bisa? Bukankah itu menyekutukan  Tuhan?

 (AH) : Tuhan di dalam paham Hindu, adalah maha ada, Mahatak terbatas. Artinya dia ada di mana-mana, keberadan manusia, pohon-pohon, batu-batuan dan lain-lain, tidak dapat membatasi atas menghalangi keberadaan Tuhan.

(T) : Kok bisaa?

(AH) : Tuhan itu bersifat rohani, bukan jasmani atau materi seperti manusia atau alam. Di dalam kitab suci Hindu diandaikan Tuhan seperti api yang ada di dalam setiap kayu yang terbakar. Atau seperti lisitrik yang menghidupkan dan menggerakkan semua alat-alat elektronik yang ada di dalam materi?

(T) : Bila Tuhan ada di dalam ciptaan, apakah dia tidak kotor, karena ada di dalam ,materi?

(AH) : Mutiara sekalipun diletakkan di tempat sampah atau dilumpur, tetap saja mutiara. Matahari menerangi semua tempat, termasuk tempat kotor, tidak dipengaruhi oleh kekotoran tempat itu. Apalagi Tuhan yang menciptakan dan lebih suci dari matahari itu.

(T) : Tapi kan monoteisme lebih baik?

(AH) : Kata siapa? Tuhan monoteisme kan berpihak pada satu kelompok pemeluk agama saja. Tuhan menurut agama Hindu tidak berpihak. Karna dia ada dimana-mana, ada dalam setiap ciptaan, tidak  mungkin dia hanya menjadi Tuhan bagi sekelompok orang apalagi memusuhi kelompok lainnya. Tuhan menurut agama Hindu, adalah Tuhan bagi seluruh alam semesta, seluruh manusia yang dia ciptakan. Kalau dia hanya menjadi Tuhan untuk satu kelompok orang, mengapa dia menciptakan seluruh manusia? Monoteisme bukanlah Tuhan bagi seluruh manusia. Monotheisme mirip kepala suku. Karena hanya kepala suku yang berpihak kepada sekelompok orang, sukunya, dan memiliki musuh. Sementara Tuhan alam semesta pasti tidak memiliki musuh.

(T) : Bila bukan monoteisme lalu paham ketuhanan-mu disebut apa?

(AH) : Paham ketuhanan Hindu ini dalam istilah filsafat Barat disebut panteisme. Pan artinya semuanya, teis artinya Tuhan. Jadi panteisme artinya Tuhan yang satu itu adalah semuanya. Satu menjadi banyak. Monoteisme dengan Tuhan pemcemburu yang hanya berpihak kepada satu kelompok orang sering menimbulkan konflik dan perang.

(T) : Lalu Dewa itu apa?

(AH) : Kata Dewa dalam bahasa Sansekerta memiliki banyak arti. * Antara lain “ yang member”. Tuhan adalah Dewa karena dia member seluruh dunia.Orang terpelajar yang memberikan ilmu pengetahuan kepada sesame manusia adalah Dewa (Vidvamso hi devah). MAtahari, bulan dan bintang-bintang di langit adalah para Dewa karena merekkan member I cahaya kepada semua ciptaan. Ayah dan Ibu dan pembimbing spiritual adalah juga para Dewa. Bahkan seorang tamu juga adalah Dewa. Maka Dewa  kemudian berarti  cahaya. Kalau diandaikan matahari adalah Tuhan sinarnya yang tak terhitung jumlahnya itu adalah para Dewa. Jadi para Dewa itu sebenarnya adalah nama-nama Tuhan di dalam fungsinya yang terbatas. Misalnya Brahma adalah nama TUhan dalam fungsinya sebagai pencipta. Wisnu adalah nama Tuhan dalam fungsinya sebagai pemelihara. Dan Siwa adalah nama Tuhan dalam fungsinya sebaga pemrelina.

(T) : Siva itu Dewa perusak ya?

(AH) : Bukan perusak tapi pemrelina. Semua yg ada di dunia ini tunduk pada hukum alam yang dlm agama Hindu disebut “RTA”, yaitu, hukum, tumbuh, tambah, musnah. Atau lahir tumbuh berkembang menjadi tua lalu mati. MAnusia, binatang, dan tumbuhan mengalami hal itu. Jika isi ala mini semuanya hanya lahir berkembang dan tidak pernah mati, pastilah ala mini akan penuh. Dan karena itu tidak ada ciptaan baru. Nah proses kematian itulah yang disebut prelina. Contoh lain, perhiasaan lama yg dibuat dari emas dilebur, emas itu dibentuk menjadi perhiasaan baru. Proses peleburan itu disebut jg prelina, itulah fungsi Siva.


Sumber: Media Hindu.

Cermin (1) : "Tuan Jujur"

Oleh: Ramananda Prasad, Ph.D.

Ada seorang pertapa yang hebat, yang terkenal karena selalumengatakan yang sebenarnya. Dia telah bersumpah untuk tidak berbohong dan dikenal sebagai "Tuan Jujur". Tak peduli apa yang dia katakan, semua orang percaya padanya karena ia telah mendapatkan reputasi luar biasa di masyarakat tempat ia tinggal dan melakukan praktek spiritualnya.

Suatu malam, seorang perampok sedang mengejar seorang pedagang untuk dirampok dan dibunuh. Pedagang itu berlalri menyelamatkan hidupnya. Dia lari menuju hutan di mana pertapa ini tiinggal.

Pedagang itu merasa sangat aman karena tidak mungkin si perampok bisa tahu di mana ia bersembunyi di hutan, tetapi pertapa itu melihat ke arah mana larinya si Pedagang.




Para perampok datang ke pondok pertapa dan memberi hormat. Perampok itu tahu bahwa pertapa itu pasti akan mengatakan kebenaran dan dapat dipercay, maka ia bertanya kepadanya apakah ia telah melihat seseorang melarikan diri? Pertapa itu tahu bahwa si perampok sedang mencari seseorang untuk dirampok dan dibunuh, karena itu ia menghadapi masalah besar. jika dia mengatakan yang sebenarnya, pedagang pasti akan dibunuh. jika ia berbohong, ia akan menanggung dosa berbohong dan kehilangan reputasinya. Setiap tindakan yang tidak bermoral dapat membahayakan orang lain disebut dosa. Ahimsa (anti kekerasan) dan kejujuran adalah dua ajaran yang paling penting yang harus kita ikuti. Jika kita harus memilih antara dua, mana yang harus kita pilih? Ini adalah pilihan yang sangat sulit.

Karena kebiasaan mengatakan yang sebenarnya, Pertapa itu berkata: "Ya, aku melihat seseorang melarikan diri." Jadi, perampok berhasil menemukan pedagang itu dan membunuhny. Pertapa itu sebenarnya bisa menyelamatkan hidup seseorang dengan menyembunyikan kebenaran, tetapi ia tidak berpikir dengan baik dan membuat keputusan yang salah.

dari cerita yang dikisahkan diatas ini mengajarkan kita bahwa kadang-kadang kita harus memilih antara batu dan tempat yang keras. Krishna mengatakan kepada Arjuna bahwa pertapa bersama dengan perampok sama berdosanya karena pembunuhan. Perampok tidak bisa menemukan pedagang jika pertapa tidak mengatakan yang sebenarnya. Jadi ketika dua prinsip mulia bertentangan satu sama lain, kita harus tahu mana yang merupakan prinsip lebih tinggi. Ahimsa memiliki prioritas tertinggi, sehingga pertapa seharusnya berbohong dalam situasi ini untuk menyelamatkan kehidupan. Seseorang seharusnya tidak mengatakan suatu kebenaran yang membawa kerugian lebih besar dengan kata lain Pertapa ini hanya mempertimbangkan reputasinya, dan untuk itu ia membiarkan orang lain. yang tidak berdosa dibunuh. Pertapa ini sebenarnya dikuasai oleh egonya. Memang Tidak mudah untuk menerapkan Dharma (kebenaran) dalam situasi kehidupan nyata karena Dharma dan Adharma (kejahatan) terkadang bisa sangat sulit untuk diputuskan.

hemph untuk para rekan yang membaca artikel ini ingat jangan berbohong, danjangan membunuh mahluk hidup atau menyakiti siapa pun, tapi menyelamatkan kehidupan adalah prioritas utama.

Sumber: http://www.mediahindu.net/

Dewa vishnu and dewi lakshmi

Dewa vishnu and dewi lakshmi
Dewa pemelihara

Ganesha

Ganesha
Dewa keberhasilan

Deva Tri Murti

Deva Tri Murti
Deva Brahma, Visnu, Siva